image

Mengenal Sinematografi Dalam Pembuatan Film

Bagi Anda pecinta film maupun pekerja kreatif, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah sinematografi yang merupakan kata serapan dalam bahasa Inggris yaitu cinematography. Sinematografi merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam membuat film untuk menangkap cerita secara visual melalui gambar bergerak. Sinematografi menjadi sebuah seni menulis dengan gerakan untuk menciptakan gambar yang bisa dilihat pada layar. Dengan kata lain, teknik ini merekam sebuah cerita dalam film, bukan hanya aksi saja. Tertarik menjadi seorang sinematografer? Simak informasi selengkapnya mengenai sinematografi dan elemen apa saja yang digunakan!

 

Apa itu Sinematografi?

Dikutip dari studiobinder.com, sinematografi adalah seni dan keahlian membuat gambar bergerak dengan mengabadikan cerita secara visual. Dan secara teknis, sinematografi adalah seni dan ilmu merekam cahaya baik secara elektronik ke sensor gambar maupun kimia ke film.  Jadi, dalam sinematografi terdapat dua aspek yang terlibat, yaitu fotografi dan visual storytelling yang biasa ditemukan pada video maupun film.

Diambil dari bahasa Yunani yaitu “menulis dengan gerakan”, sinematografi adalah membuat gambar yang akan ditampilkan pada layar kaca. Serangkaian pengambilan gambar ini akan membentuk sebuah cerita yang saling berkaitan. Pengambilan gambar ini pun tidak hanya sekedar merekam, tetapi didalamnya terdapat semua elemen visual layar, pencahayaan, frame, komposisi, gerakan kamera, sudut kamera, pemilihan lensa, kedalaman bidang hingga filtrasi. Sinematografi akan menyusun setiap gambar dengan menjadikan  bagian mana yang dipertimbangkan untuk menjadi fokus atau pusat perhatian.

 

Baca juga: Semua Yang Anda Perlu Ketahui Tentang Video Dokumenter

 

Elemen dalam Sinematografi

Dalam sinematografi, proses menangkap dan merekam gambar bergerak yang melibatkan peralatan seperti kamera, lensa, filter, dan peralatan lainnya serta elemen-elemen untuk menciptakan sebuah adegan film atau video. Berikut ini adalah 6 elemen penting dalam sinematografi, diantaranya:

1. Pencahayaan (lighting)

Teknik pencahayaan dalam perfilman memiliki peran yang sangat penting, tidak terkecuali dalam sinematografi. Adegan yang diambil dengan pencahayaan yang tepat dan sesuai akan memiliki kesan yang dapat mempengaruhi penonton, apakah itu sesuai dengan cerita atau tidak.

2. Ukuran pengambilan gambar (shot size)

Shot size merupakan bidang pandangan pada saat pengambilan gambar dengan perbedaan sudut pandang, jarak, dan subjek pada satu frame yang mengatur jalannya cerita secara visual yang sesuai dengan pemikiran. Terdapat beberapa tipe shot yang dapat memberikan kesan visual pada sinematografi yang bisa digunakan, yaitu extreme long shot, long shot, medium long shot, medium shot, close up, big close up, dan extreme close up.

3. Fokus kamera (camera focus)

Fokus pada kamera adalah sebuah titik ketajaman yang menjadi tempat berkumpulnya sinar melalui sebuah optik atau lensa yang diatur melalui aperture. Pada sebuah frame, gambar yang diambil akan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu foreground, middleground, serta background. Sehingga Anda perlu memahami teknik fokus yang tepat untuk mengatur bagian mana yang akan diambil, apakah ditajamkan atau di blur.

4. Komposisi (shot composition)

Dalam komposisi pengambilan gambar bertujuan untuk menata elemen-elemen dalam gambar yang mencakup garis, bentuk, warna, terang dan gelap. Hal penting dari aspek komposisi ini adalah untuk menghasilkan gambaran visual dalam menyampaikan perasaan dari video atau film tersebut. Tujuan dari komposisi foto adalah untuk menciptakan “mood” sebuah gambar dan keseimbangan keseluruhan gambar. Tidak hanya itu, komposisi juga mampu mewujudkan kesatuan pada satu gambar dengan yang lainnya.

5. Penempatan kamera (camera placement)

Dalam sinematografi, penempatan kamera akan mempengaruhi reaksi penonton terhadap arah bidikan kamera serta keseluruhan adegan. Penempatan kamera ini akan menghasilkan angle yang bisa mempengaruhi psikologi penonton, lho! Penempatan kamera ini bahkan menjadi senjata ampuh bagi seorang sutradara atau sinematografer untuk menentukan suasana tertentu yang ingin disampaikan melalui gambar yang diambil. Terdapat beberapa jenis angle yang bisa Anda pelajari dalam film, diantaranya aerial shot atau bird’s eye view, overhead, high angle, eye level, dan low angle.

6. Pergerakan kamera (camera movement)

Pergerakan kamera merupakan elemen sinematografi yang penting untuk meningkatkan emosi dan ketegangan pada sebuah adegan. Pergerakan pada kamera ini mampu membangun suasana yang dramatis pada sebuah video, menciptakan visual yang lebih dinamis, mengarahkan perhatian penonton ke objek tertentu, mengungkap maupun menyembunyikan dimensi ruang, dan menciptakan visual yang lebih ekspresif.

 

Baca juga: Persiapan Penting Sebelum Shooting Film atau Video Buat Yang Masih "Newbie"

 

Teknik Dasar Sinematografi

Dalam sinematografi terdapat beberapa teknik yang bisa digunakan untuk pembuatan film, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Medium Shot

Medium shot merupakan sebuah teknik pengambilan gambar yang lebih sempit dari medium long shot, dimana pengambilan gambar dimulai dari sekitar pinggang sampai kepala. Teknik ini digunakan untuk menonjolkan lebih detail bahasa tubuh dan ekspresi subjek. Tidak hanya itu, teknik itu juga sering digunakan untuk memperlihatkan adegan atau lokasi baru. Anda bisa menunjukkan karakter yang saling berbagai informasi yang menangkap dialog dua orang atau lebih.

2. Birdy Eye View

Teknik ini digunakan pada sinematografi dalam pembuatan film untuk menunjukkan suatu area secara luas dari angle yang tinggi. Hasil gambar yang dihasilkan akan mirip seperti apa yang dilihat oleh burung ketika terbang. Metode pengambilan gambar ini membutuhkan alat khusus seperti drone, tangga, kursi, dan lain sebagainya.

3. Long Shot

Teknik sinematografi ini menghasilkan gambaran yang lebih spesifik akan lokasi dari suatu adegan. Long shot akan menampilkan seluruh tubuh karakter dari kepala hingga kaki. Teknik ini akan berfokus pada pengambilan gambar karakter manusia dibanding lingkungan sekitarnya.

4. Close-up Shot

Ciri khas dari close-up shot dalam sinematografi adalah kamera hanya menyoroti bagian kepada dari pemain peran. Teknik ini memiliki tujuan untuk menampilkan emosi aktor dan membuat penonton terlibat dengan karakter secara emosional dalam film.

5. Extreme Close-up Shot

Teknik ini digunakan untuk menampilkan secara close-up pada bagian wajah karakter, seperti mata atau bibir aktor. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan drama dan intensitas adegan yang membuat penonton terpikat pada emosi aktor.

6. Over-the-shoulder Shot

Teknik ini digunakan untuk menampilkan gambar yang mengungkapkan hubungan karakter satu sama lain, sehingga penonton bisa melihat interaksi antar pemain. Over-the-shoulder shot ini diambil saat karakter sedang berbincang.

7. Point-of-view Shot

Point-of-view shot merupakan teknik yang memberikan kesempatan pada penonton untuk melihat apa yang terjadi melalui mata karakter. Dengan kata lain, penonton juga bisa melihat hal yang sama dengan aktor dan merasa menjadi bagian dalam film.

 

Sinematografi memiliki bagian penting dalam menciptakan sebuah karya film, video, iklan dan lainnya secara berkualitas yang menarik penonton. Itulah beberapa informasi lengkap seputar sinematografi yang wajib diketahui oleh seorang sinematografer. Tidak hanya itu, informasi seputar sinematografi ini juga cocok untuk Anda yang akan mengerjakan sebuah project film atau video bersama production house untuk memahami maksud dari teknik yang digunakan dalam menghasilkan gambar berkualitas. (Aerilia DBK/Shooting Star)