image

5 Film Indonesia Yang Sukses Mendunia

Dalam beberapa tahun terakhir, industri film Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Banyak film Indonesia yang mampu menarik perhatian penonton lokal dan internasional, serta meraih penghargaan di berbagai festival film. Selain itu, perkembangan teknologi dan platform streaming juga memungkinkan film-film Indonesia lebih mudah diakses oleh penonton di seluruh dunia. Beberapa film Indonesia ini telah mendapatkan pengakuan dunia internasional yang sangat membanggakan. Simak selengkapnya tentang film Indonesia yang tayang dunia internasional!

 

Baca juga: 5 Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Saat Mencari Lokasi Shooting

 

Film Indonesia yang Sukses Mendunia

1. The Raid: Redemption (2011) & The Raid 2: Berandal (2014)

The Raid merupakan film bergenre action yang ditulis dan disutradarai Gareth Evans. Film ini cukup menggemparkan dunia perfilman Indonesia dengan suguhan aksi dari Iko Uwais. The Raid terdiri dari 2 sekuel yaitu Redemption yang tayang di tahun 2011 dan Berandal yang tayang di tahun 2014.

Film ini mengisahkan tentang seorang perwira polisi bernama Rama (diperankan oleh Iko Uwais) yang bergabung dalam sebuah tim SWAT untuk menyerbu sebuah gedung tinggi yang dikuasai oleh seorang bos narkoba kejam bernama Tama Riyadi. Gedung tersebut dikenal sebagai tempat persembunyian para kriminal yang paling berbahaya di kota Jakarta, Indonesia.

Film The Raid meraih kesuksesan komersial dan kritis, menjadi film Indonesia yang mendapatkan pengakuan internasional yang luas.

The Raid dipublikasikan di Festival Film Internasional Toronto di tahun 2011. Kemudian film ini mendapatkan penghargaan The Cadillac People's Choice Midnight Madness Award. Penghargaan ini juga yang menjadi salah satu pembuka film The Raid ditayangkan dalam beberapa festival film internasional, salah satunya adalah Festival Film Busan di Korea Selatan.

2. Habibie & Ainun (2012)

Sesuai dengan judulnya, film ini menceritakan sosok mantan presiden Indonesia yaitu B.J. Habibie, dan istrinya, Ainun. Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini terdiri dari tiga sekuel dimana pada sekuel pertama dan kedua diperankan oleh Reza Rahadian sebagai Habibie serta Bunga Citra Lestari sebagai Ainun. Dalam film ini menceritakan perjalanan Habibie hingga bertemu istrinya Ainun yang sangat menyentuh dengan kisah percintaan mereka.

Film Habibie & Ainun telah ditonton oleh 2,2 juta penonton. Pencapaiannya di dunia internasional adalah ketika ditayangkan dalam ASEAN International Film Festival and Awards 2013 (AIFFA 2013).

3. Cek Toko Sebelah (2016)

Cek Toko Sebelah merupakan film yang disutradarai oleh Ernest Prakasa. Ia juga menulis film ini bersama Jenny Yusuf untuk menceritakan realitas etnis Tionghoa saat anak beranjak dewasa, kuliah dan mengurus toko milik orangtua. Film bergenre komedi Indonesia ini menceritakan tentang Erwin (Ernest Prakasa), seorang pria yang secara tak terduga harus mengelola toko kelontong ayahnya. Konflik muncul ketika minimarket modern, yang dibuka oleh sahabat Erwin, menjadi pesaing serius bagi toko kelontong tersebut. Erwin harus menghadapi tantangan menjaga toko dan hubungan dengan ayahnya, sambil mencoba menemukan keseimbangan dalam hidupnya yang semakin sibuk. Pencapaian film ini di dunia internasional adalah ketika diputarkan di China.

4. Pengabdi Setan (2017)

Film Pengabdi Setan merupakan film bergenre horor Film ini merupakan remake dari film horor klasik tahun 1980 yang memiliki judul yang sama. Disutradarai oleh Joko Anwar, film ini dibintangi oleh Tara Basro, Bront Palarae, Endy Arfian, dan Ayu Laksmi. Cerita pada film ini berfokus pada keluarga Sudah (Ayubira, Bront Palarae) yang hidup dalam keadaan sederhana. Ayah mereka, Pak Sudah, adalah seorang musisi yang sedang jatuh sakit dan terbaring di tempat tidur. Setelah meninggal, ibu mereka, Ibu Sudah (Ayu Laksmi), mulai berperilaku aneh dan sakit.

Film ini berhasil mencuri perhatian penonton dengan menggabungkan elemen horor klasik dengan elemen modern, serta penampilan akting yang kuat. Hal ini terbukti dari jumlah penonton yang mencapai 4,2 juta orang. Bahkan film ini tidak hanya ditayangkan di Indonesia tetapi juga di beberapa negara lain seperti Malaysia, Singapura, Amerika Serikat dan 42 negara lainnya. Sehingga tidak heran jika film ini mendapatkan banyak penghargaan baik di dalam maupun luar negeri. Film Pengabdi Setan juga masuk dalam nominasi Oslo Films from the South Festival serta Molins Film Festival.

5. Ada Apa Dengan Cinta (2002)

Ada Apa dengan Cinta? adalah film drama romantis Indonesia yang dirilis pada tahun 2002. Film ini disutradarai oleh Rudi Soedjarwo dan ditulis oleh Jujur Prananto dan Riri Riza. Film ini menjadi salah satu film Indonesia yang sangat populer dan memiliki penggemar yang loyal.

Film ini berfokus pada kehidupan sekelompok remaja SMA di Jakarta. Ceritanya berpusat pada Cinta (Dian Sastrowardoyo), seorang gadis yang cerdas dan energik, serta bertemu dengan seorang siswa pindahan bernama Rangga (Nicholas Saputra) yang misterius dan introvert.

Ada Apa dengan Cinta? menampilkan dinamika hubungan remaja yang realistis, dengan sentuhan komedi, drama, dan romansa yang seimbang. Film ini juga menggambarkan dinamika persahabatan dalam kelompok teman SMA Cinta. Selain itu, film ini mengeksplorasi tema-tema seperti identitas, keluarga, dan pertumbuhan pribadi.

Film ini menjadi sangat populer di kalangan penonton muda pada masanya dan menciptakan fenomena budaya dengan banyaknya penggemar yang mendukung dan mengidentifikasi diri dengan karakter-karakternya. Pencapaian film AADC adalah penayangan di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, dan negara tetangga lainnya. Bahkan banyak penghargaan internasional, salah satunya adalah penghargaan Noordelijk Film Festival di Belanda pada tahun 2009.

 

Baca juga: 5 Kamera Sinema Yang Digunakan Untuk Pembuatan Film

 

Keberhasilan karya film Indonesia bisa berada di kancah internasional tidak terlepas dari dukungan serta para kru di belakangnya. Para pekerja kreatif di production house terus berinovasi dan berkarya dalam menciptakan film yang dapat bersaing di dunia internasional. Terutama dengan kemudahan menonton saat ini melalui platform streaming online yang memungkinkan Anda menonton dimana dan kapan saja.

Hal ini pula yang mendorong banyak production house membuat berbagai karya film, mulai dari film pendek, seri, dan karya lainnya yang bisa dilihat oleh banyak orang. Bahkan banyak film pendek yang menerima banyak penghargaan dan dengan mudah dapat Anda lihat di platform media sosial seperti Youtube. Terus apresiasi industri perfilman di Indonesia agar terus berkarya dan dilihat oleh dunia internasional. (Aerilia DBK/Shooting Star)