image

Mengenal AR, Cara Kerja & Jenisnya!

Augmented Reality (AR) telah menjadi teknologi yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, baik di industri hiburan maupun bisnis. Dalam konsep dasarnya, AR adalah teknologi yang memadukan dunia nyata dengan elemen virtual, menciptakan pengalaman yang menarik dan interaktif bagi pengguna. Lalu bagaimana cara kerja AR dan apa saja jenis-jenis AR yang tersedia? Simak informasi selengkapnya untuk Anda yang bekerja di production house atau industri kreatif dalam memahami teknologi yang menunjang produksi film.

 

Baca juga: Mengenal Genre-Genre Dalam Film

 

Apa itu Augmented Reality (AR)?

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang memadukan dunia nyata dengan elemen virtual seperti gambar, suara, atau objek 3D yang ditampilkan secara interaktif di atas layar perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, atau kacamata pintar. Dalam AR, elemen virtual tersebut muncul dalam konteks dunia nyata dan terlihat seolah-olah mereka benar-benar berada di lingkungan fisik yang sama dengan pengguna.

Contoh penggunaan AR yang umum adalah dalam aplikasi permainan atau filter wajah di media sosial, namun AR juga digunakan dalam berbagai industri seperti pendidikan, pemasaran, desain, dan konstruksi. Teknologi AR dapat memperkaya pengalaman pengguna dengan menampilkan informasi tambahan atau visualisasi yang lebih jelas dan interaktif, serta meningkatkan efisiensi dan akurasi pekerjaan di beberapa bidang.

Teknologi Augmented Reality (AR) dimulai pada tahun 1968 ketika Ivan Sutherland, seorang ahli komputer dari Universitas Harvard, menciptakan sistem yang dikenal sebagai "The Sword of Damocles". Sistem ini adalah headset besar yang menampilkan grafik 3D yang dihasilkan oleh komputer, dimana pengguna dapat melihat dunia nyata melalui lensa di depan mata mereka dan melihat objek virtual yang ditampilkan di atasnya. Meskipun belum disebut "Augmented Reality" pada saat itu, teknologi tersebut menjadi titik awal untuk pengembangan AR selanjutnya.

Pada tahun 1992, peneliti Tom Caudell dan David Mizell dari Boeing menggunakan istilah "Augmented Reality" untuk menggambarkan penggunaan teknologi komputer dalam memperkuat kemampuan teknisi perakitan pesawat. Kemudian di tahun 2008, Apple merilis iPhone 3G yang dilengkapi dengan teknologi AR pertama di dunia, bernama "Wikitude". Sejak saat itu, AR semakin berkembang dan digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi dan industri, termasuk pemasaran, pendidikan, permainan, dan lain sebagainya.

 

Cara Kerja Augmented Reality (AR)

Cara kerja Augmented Reality (AR) melibatkan penggabungan dunia fisik dan dunia virtual melalui teknologi komputer. Ada beberapa komponen dasar yang terlibat dalam teknologi AR, termasuk sensor, perangkat lunak, dan perangkat keras. Berikut adalah langkah-langkah dasar tentang cara kerja AR:

1. Sensor

Pertama-tama, sensor pada perangkat yang digunakan akan menangkap data dari lingkungan sekitar, seperti gambar dan suara. Sensor yang umum digunakan dalam AR adalah kamera, mikrofon, dan GPS. Sensor pada Augmented Reality (AR) berperan penting dalam mengumpulkan informasi dari lingkungan sekitar untuk menghasilkan pengalaman AR yang realistis dan interaktif.

2. Pemrosesan Data

Data yang dikumpulkan oleh sensor akan diproses oleh perangkat lunak AR. Perangkat lunak ini menggunakan teknik pengolahan citra, pengenalan wajah, pengenalan suara, pemetaan ruang, dan teknik pengenalan lainnya untuk menganalisis data sensor dan menentukan posisi dan orientasi objek dalam lingkungan fisik. Setelah data sensor telah diproses oleh perangkat lunak AR, maka data virtual akan ditambahkan ke dalam lingkungan fisik untuk menghasilkan pengalaman AR yang realistis dan interaktif.

3. Integrasi Data

Setelah data sensor diproses, data virtual akan ditambahkan ke dalam lingkungan fisik. Data virtual ini dapat berupa objek 3D, teks, atau grafik lainnya, yang ditampilkan pada layar perangkat. Integrasi data dalam AR sangat penting untuk menghasilkan pengalaman AR yang realistis dan interaktif. Teknologi integrasi data AR terus berkembang, sehingga memungkinkan penggunaan AR yang semakin luas dalam berbagai aplikasi dan industri, seperti gaming, periklanan, pendidikan, dan sebagainya.

4. Output Visual

Output visual dari data virtual yang terintegrasi dengan lingkungan fisik akan ditampilkan pada layar perangkat, menghasilkan pengalaman AR yang realistis dan interaktif.

Dalam pengalaman AR, objek virtual yang ditampilkan dapat digerakkan dan diubah posisinya sesuai dengan gerakan perangkat atau gerakan pengguna, sehingga terlihat seolah-olah objek tersebut ada di dunia nyata.

 

Jenis-Jenis Augmented Reality (AR)

Ada beberapa jenis Augmented Reality (AR) berdasarkan cara penggunaannya, yaitu:

1. Marker-based AR

Jenis AR ini menggunakan marker atau kode yang dipindai oleh kamera perangkat AR untuk menampilkan objek virtual di atas marker tersebut. Marker-based AR biasanya digunakan pada aplikasi permainan dan promosi.

2. Markerless AR

AR jenis ini tidak memerlukan marker untuk menampilkan objek virtual di lingkungan fisik. Sebaliknya, objek virtual ditampilkan berdasarkan informasi lingkungan yang dideteksi oleh sensor perangkat AR, seperti GPS, accelerometer, dan gyroscope. Contoh penggunaan Markerless AR adalah navigasi dalam kota atau informasi turis.

3. Projection-based AR

Menggunakan proyektor, jenis AR ini digunakan untuk menampilkan objek virtual pada permukaan fisik. Proyektor akan memproyeksikan gambar atau animasi pada permukaan fisik, seperti dinding atau meja, dan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan objek virtual tersebut.

4. Superimposition-based AR

Superimposition-based AR menempatkan objek virtual di atas objek fisik yang sudah ada di lingkungan nyata. Contohnya adalah aplikasi untuk menguji furnitur di ruangan atau aplikasi untuk memvisualisasikan produk dalam ruangan yang sebenarnya.

5. Outlining-based AR

Jenis AR Outlining-based ini menampilkan garis atau kontur di sekitar objek fisik untuk memberikan informasi tambahan kepada pengguna. Contoh penggunaan outlining-based AR adalah dalam aplikasi pendidikan, dimana pengguna dapat mempelajari tentang struktur anatomi tubuh manusia dengan melihat garis kontur pada tubuh manusia.

 

Baca juga: Tips dan Trik untuk Hasil Maksimal dalam Studio Shooting

 

Itulah informasi lengkap seputar teknologi Augmented Reality (AR) tentang cara kerja dan jenisnya yang digunakan dalam industri perfilman. Tidak hanya AR, berbagai macam teknologi digunakan seperti VFX, SFX, CGI, VR, motion captures, dan teknologi lainnya digunakan dalam menunjang pembuatan film. Sehingga memungkinkan para pencipta film, seperti production house untuk menciptakan visual yang memukau dan menarik. Tidak hanya film, beberapa production house juga memanfaatkan teknologi ini untuk pembuatan video iklan maupun foto produk. (Aerilia DBK/Shooting Star)