image

5 Rekomendasi Film Pendek Indonesia yang Wajib Ditonton!

Film pendek merupakan salah satu jenis film yang digemari oleh banyak orang karena durasinya yang singkat serta cerita yang menarik. Film-film pendek selalu menarik penonton karena mampu menampilkan sebuah cerita dengan makna yang dalam dengan durasi waktu yang singkat, sehingga penonton tidak bosan dan tertarik. Anda bisa menonton sebuah film pendek dengan durasi 10-20 menit saja, bahkan tidak jarang dibawah 10 menit, loh!

Daya tarik dari film pendek selain durasinya adalah platform akses film yang mudah digunakan oleh siapa saja, salah satunya adalah Youtube.  Nah, untuk Anda yang penasaran, simak informasi berikut ini tentang 7 rekomendasi film pendek karya anak bangsa yang wajib ditonton karena cerita yang menarik, bahkan telah menerima penghargaan festival film nasional maupun internasional.

Baca juga: Persiapan Penting Sebelum Shooting Film atau Video Buat Yang Masih "Newbie"

 

1. Tilik (2018)

Film pendek pertama yang wajib Anda tonton adalah Tilik yang diproduksi oleh Ravacana Films yang disutradarai Wahyu Agung Prasetyo. Film pendek yang berdurasi 32 menit ini menceritakan tentang sekelompok ibu-ibu desa yang hendak menjenguk Bu Lurah yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. Para ibu-ibu pergi ke rumah sakit menggunakan kendaraan truk besar sebagai moda transportasi dari desa dan disaat itulah terjadi interaksi yang menarik.

Tokoh Bu Tejo menarik perhatian penonton karena karakternya yang sinis serta senang bergosip dengan membicarakan orang lain tanpa diketahui kebenarannya. Kemudian muncul Yu Ning yang merupakan sosok ibu-ibu bijaksana yang selalu berupaya mengecek kebenaran dari berita yang disampaikan oleh Bu Tejo. Film yang tayang pada tahun 2018 ini, ramai diperbincangkan di Twitter pada tahun 2020 karena cerita yang menarik karena sosok Bu Tejo yang sangat sinis dan dianggap ‘relate’ dengan kehidupan saat ini. Film Tilik telah menerima beberapa penghargaan, salah satunya adalah penghargaan Official Selection di World Cinema Amsterdam tahun 2019.

2. Anak Lanang (2017)

Sama dengan film Tilik, film Anak Lanang yang diproduksi oleh Ravacana Films pada tahun 2017 yang diproduseri oleh Jeihan Angga. Film yang mengambil teknik one-shot ini berkisah tentang perdebatan seru anak kelas 4 SD setelah pulang sekolah di atas becak. Dialog yang terjadi antara mereka sangat menarik dan lucu dengan penggunaan bahasa Jawa saat membahas tentang hari ibu. Film yang berdurasi hampir 15 menit ini menggunakan teknik one shot yang menarik banyak perhatian audience. One shot merupakan sebuah teknik pengambilan gambar film yang memiliki kesan bahwa seluruh adegan film diambil tanpa jeda atau terpotong. Film Anak Lanang telah menerima beberapa penghargaan nasional maupun internasional, salah satu sebagai pemenang “Outstanding Achievement Indonesian Short Film Festival Australia 2019”.

3. Sebelum 7 Hari (2020)

Film Sebelum 7 Hari (Before 7 Days) merupakan film pendek bergenre horor yang diproduksi dari kolaborasi Pijaru dan Rumah Kreativ. Film ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang kehilangan sang nenek karena meninggal dunia. Kisah ini bermula dari dua orang adik kakak, yaitu Bian dan Hanif yang sedang menginap di rumah neneknya untuk mengikuti pemakaman. Namun, mereka dihadapi dengan kejadian aneh ketika tidur di kamar almarhum sang nenek dan Bian menyadari bahwa sang nenek hadir di antara mereka saat itu. Tayang pada tahun 2020, film Sebelum 7 Hari telah menerima beberapa penghargaan, salah satunya adalah Best Fiction ReelOzInd! Australia Indonesia Short Film Competition and Festival 2021.

4. Keno Molo (2019) & Keno Molo 2  (2021)

Keno Molo merupakan sebuah film pendek bergenre dan berdurasi 22 menit yang mengambil latar lokasi di Alas Roban, Jawa Tengah. Film pendek yang diproduksi oleh Middle Low dan disutradarai oleh M. Lutfi Abdillah ini banyak menjadi perbincangan sejak film pendek Keno Molo pertama. Pada film Keno Molo pertama menceritakan tentang seorang mahasiswi yang memutuskan untuk pulang kampung karena merasa sendirian setelah ditinggal oleh teman kosnya. Dalam perjalanan mulai terjadi kejadian janggal yang menimpanya secara berulang-ulang.

Pada film Keno Molo 2 memiliki cerita yang berbeda dimana film ini menceritakan tentang seorang ayah dan putranya yang mengalami banyak kejadian di luar kendali. Mereka seolah dituntut untuk melakukan skenario dari mahluk gaib. Sang ayah pada cerita ‘diperintahkan’ dengan tenang dan datar tanpa emosi berlebihan seperti psikopat.

5. KTP (2016)

Film KTP merupakan sebuah film pendek yang diproduksi oleh ASA Film dan disutradarai oleh Bobby Prasetyo. Berlatarkan sebuah desa di Yogyakarta, film ini dibawakan dengan dialog berbahasa Jawa. Film KTP bercerita tentang seorang kakek bernama Mbah Karsono yang tinggal di sebuah desar. Suatu saat Mbah Karsono didatangi oleh petugas kecamatan untuk dibuatkan KTP agar bisa mendapatkan jaminan kesehatan. Masalah muncul ketika Darmo, petugas kecamatan tersebut menanyakan agama dan dijawab kejawen. Darmo kemudian menjelaskan mengenai enam agama yang ada di Indonesia dan Mbah Karsono diminta untuk memilih salah satu agama. Namun Mbah Karsono tetap teguh pada pendiriannya sebagai penganut kejawen dan tidak mau memilih agama untuk mengisi KTP-nya. Film pendek bergenre komedi berdurasi 15 menit ini cukup lucu dan menghibur untuk Anda tonton dikala waktu senggang.

 

Nah, itulah beberapa rekomendasi film pendek Indonesia yang bisa Anda tonton disaat waktu senggang. Dengan durasi waktu yang singkat tersebut, Anda bisa menikmati sebuah film dengan pesan dan makna yang sangat dalam tentunya. Film pendek tersebut bisa dijadikan referensi untuk Anda yang tertarik dengan dunia perfilman, khususnya di production house. Sebagai pemula di dunia perfilman, Anda bisa memulai dengan membuat karya film pendek dengan ide dan konsep cerita yang menarik. Pastikan Anda mengetahui perlengkapan membuat film pendek berkualitas dan profesional.

Tidak jarang jika production house di Indonesia memproduksi karya film pendek dan mendapatkan penghargaan nasional maupun internasional. Meskipun memakan biaya yang rendah, pembuatan film pendek perlu dikonsepkan dengan baik agar durasi cukup dan memiliki pesan yang sampai kepada penonton. Terus dukung karya anak bangsa, terutama dalam dunia perfilman agar semakin maju dan dikenal di dunia internasional! (Aerilia DBK/Shooting Stari)