image

5 Langkah Penting Dari Proses Editing Video

Kita sudah mengetahui bahwa untuk banyak aspek dari seni, tidak ada peraturan sama sekali. Hal ini sama dengan cara anda menyunting produk hasil shooting video anda, namun tentu saja tetap ada beberapa praktek praktis dan teoretis untuk anda ketahui yang dapat meningkatkan kualitas video anda! Sebenarnya, proses menyunting atau editing adalah proses yang paling jarang berubah, tidak seperti pra-produksi atau saat produksi. Meski demikian, dalam proses editing, dibutuhkan teknik dan metode tertentu agar video anda sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anda. 

 

Baca juga: Proses Pascaproduksi dan Tahapannya Yang Harus Diketahui

 

    Biasanya pada sebuah tim produksi, terdapat beberapa orang yang didedikasikan untuk menjadi editor. Proses editing sendiri biasanya juga dihadiri oleh sutradara, produser, dan penulis naskah agar semuanya dapat disesuaikan berdasarkan rencana awal. Proses editing video sejatinya juga berbeda untuk jenis-jenis video. Proses menyunting untuk film akan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan editing video iklan, video untuk YouTube, video pendek seperti TikTok, video musik, dan lain-lain. Beberapa langkah penting dalam proses editing video di antaranya adalah logging, menata video dalam timeline, membuat potongan kasar, membuat potongan halus, dan melakukan finishing. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasannya di bawah ini, ya!

 

Langkah 1: Logging semua video 

    Hal pertama yang harus anda lakukan adalah log semua video yang sudah diambil pada proses produksi. Tahapan ini adalah di mana anda akan mengorganisir seluruh video yang ada, membuat klip-klip yang tidak dapat digunakan, mengelompokkan video tersebut berdasarkan episode, adegan, dan sebagainya. Dengan demikian, jika anda membutuhkan adegan atau video tertentu, maka anda tahu dimana anda menyimpannya. Walaupun tahapan ini memang sedikit ribet, tapi logging adalah kesempatan anda untuk melihat sebenarnya bagaimana hasil shooting  sebelumnya dan apakah berpotensi untuk menampilkan emosi yang diinginkan. Jika dengan beberapa alasan tertentu ada beberapa adegan atau video yang tidak memuaskan, maka kemungkinan besar sutradara akan meminta untuk shooting ulang. Maka dari itu, tahapan pertama ini sangat penting ya!

 

Langkah 2: Menata video dalam timeline

    Setelah merapikan dan mengorganisir video-video sesuai dengan adegan atau episodenya, sekarang saatnya menata video dalam timeline sesuai dengan storyboard yang telah dibuat di pra-produksi. Hal ini dilakukan agar videonya berjalan sesuai dengan jalan cerita yang telah ditentukan dan disetujui. Jika logging memberikan anda kesempatan untuk melihat hasil rekaman pertama, maka penataan pertama ini akan memperlihatkan sedikit “contekan” tentang hasil video anda dengan format yang lebih berstruktur. Jadi, jika ada video yang sekiranya kurang cocok dengan jalan cerita, maka anda dapat langsung memotong atau membuang adegan tersebut, deh.

 

Langkah 3: Membuat potongan kasar

    Langkah-langkah sebelumnya adalah teknik dasar awal dalam mengedit video anda. Pada tahapan ini, anda akan mengambil keputusan yang cukup sulit, karena disinilah anda akan membuat potongan video kasar atau rough cut. Pada tahap rough cut, anda butuh memotong video dengan durasi panjang menjadi satu draft video dengan durasi yang sudah ditentukan. Hal ini berarti anda perlu melihat berbagai versi dari tiap adegan yang telah diambil, dan memilih versi mana yang terbaik. 

    Selanjutnya, anda akan menambahkan transisi, judul, subtitle, dan lain-lain yang dapat membantu penyampaian pesan video anda dengan lebih baik lagi. Biasanya color grading juga dilakukan di tahap ini untuk menambahkan mood dari video yang anda produksi. Suntingan di tahap ini sejatinya tidak perlu rapi, tetapi kontennya harus sudah sesuai dengan jalan cerita, dapat dimengerti, dan berjalan secara natural. Mencari musik iringan yang sesuai juga biasanya sulit, maka dari itu anda boleh menggunakan musik sementara dan diganti di tahapan selanjutnya. 

 

Langkah 4: Membuat potongan halus

    Sekarang anda sudah memiliki rancangan kasar dari videonya, maka di tahap ini anda perlu menghaluskan dan memperbaiki suntingannya. Pada tahapan ini, editor akan memastikan suntingan akan berjalan secara harus dan memperbaiki segala umpan balik yang diberikan oleh klien, sutradara, atau produser. Anda perlu memperhatikan setiap detailnya pada tahapan ini dan benar-benar memastikan bahwa jalan cerita dan adegan berjalan dengan lancar. Jika ada kekeliruan di tahap rough cut, maka tahap ini menjadi kesempatan terakhir anda untuk memperbaikinya. Hal ini karena setelah fine cut, video akan disebut dengan “Picture Lock,” di mana video tersebut sudah siap dikirimkan ke divisi lain untuk diberikan sentuhan terakhir, seperti koreksi warna, special effect, dan sebagainya. 

 

Langkah 5: Menentukan final cut

    Jika anda bekerja di suatu tim produksi yang besar, maka biasanya pada tahapan ini tidak banyak yang perlu dilakukan. Sebagai editor, anda sudah tidak terlalu memegang editing, karena tim lain seperti color grading, audio, special effect, dan lain-lain akan menyelesaikan videonya. Namun, jika anda bekerja solo, maka di tahap ini anda harus menambahkan seluruh hal-hal tersebut sendiri. Dikejar oleh deadline, tahapan final cut dapat terasa lebih stress karena harus menyelesaikan semuanya tepat waktu dan sesuai dengan keingin anda serta klien. Setelah semuanya selesai, anda dapat me-render dan video siap diunggah atau dikirim ke klien!


Menyunting video memang bukan hal yang mudah. Sebagai editor pemula, maka anda mungkin memerlukan sedikit waktu lebih untuk menyelesaikan satu video. Namun, jika anda seorang klien atau tim yang membutuhkan jasa editing, maka anda dapat bekerja sama dengan production house. Beberapa production house di Jakarta menyediakan one-stop service, di mana semua proses dari pra-produksi hingga pasca produksi dilakukan oleh mereka, sehingga anda dapat duduk manis menikmati semua prosesnya!