image

Bagaimana Cara Membuat Branding Video Dengan Storytelling?

Sekarang semakin sulit bagi anda untuk menempatkan brand di benak publik, karena banyak sekali konten video yang bisa ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Tapi dengan konten yang efektif, anda dapat membuat video yang mampu menarik perhatian audiens sejak awal bahkan sampai akhir. Bagaimana cara membuat branding video yang mampu seperti itu?

Konten video menarik yang bisa ditonton sampai akhir adalah konten video yang bercerita atau berkisah, yang dinamakan storytelling. Jika anda juga seorang konten kreator untuk brand anda, maka anda harus paham cara membuat branding video dengan storytelling

Sedikit mengingatkan anda mengenai storytelling video yaitu jenis konten yang dibuat secara bercerita (naratif) yang mampu menggugah emosi audiens untuk semakin mengenal dan menyukai sebuah brand. Dengan bercerita maka pesan yang anda komunikasikan seolah terjadi di kehidupan nyata di sekitar audiens.

Storytelling video digunakan untuk membangun kesadaran audiens akan brand, produk atau individu anda sendiri. Dan dalam waktu yang bersamaan membangun ketertarikan audiens terhadap brand. Kemudian berlanjut pada keinginan untuk memiliki dan audiens akan memutuskan  untuk meyakini brand anda, atau membeli produk yang anda tawarkan. 

Bila semua hal diatas dapat dilakukan, maka anda sudah menginspirasi aksi dan reaksi audiens terhadap brand, hal ini yang membuat konten video dengan gaya storytelling sangat efektif. Tahapan-tahapan mempersuasif audiens di atas mungkin sudah tidak asing lagi bagi insan pemasaran. 

Cara konvensional membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga tepat sekali jika anda memilih untuk membuat storytelling video bagi usaha anda dan membaca tulisan ini, karena kami akan membantu anda memahami apa saja tahapan-tahapan penting cara membuat branding storytelling video yang menguntungkan bagi bisnis anda?

Cerita Memikat Narasi yang Kuat

Hal pertama yang perlu anda perhatikan adalah narasi atau alur cerita. Seperti film-film di jaman sekarang rata-rata memiliki alur naratif yang tidak jauh berbeda, terdiri 6 tahap: perkenalan, kejadian awal masalah, ketegangan, klimaks, ketegangan mereda, lalu solusi. 

Dalam video yang akan anda buat, elemen-elemen tersebut akan dipadatkan dalam waktu yang sangat singkat. Agar keenam elemen alur di atas sangat kuat dan meninggalkan kesan di benak audiens, narasi harus diperkuat sebanyak mungkin sebelum anda memulai produksi video.

  • Apa yang ingin anda ceritakan melalui video

Memilih cerita yang tentunya harus anda sukai untuk memandu anda dalam proses produksi. Sangat menyenangkan dan memudahkan jika anda dapat menceritakan kisah anda sendiri dengan jujur dan otentik. 

Anda paham betul kisah anda sendiri dan bisa memilih bagian mana dari kisah anda yang menarik dan akan ditampilkan untuk menghindari kebosanan penonton. Pilihlah momen yang paling relevan dengan tujuan anda membuat video.

  • Siapa yang harus menonton video anda

Sesuaikan konten video yang anda buat dengan karakter audiens yang akan anda tuju. Agar cerita anda dapat diterima dan pesan yang ingin anda sampaikan dapat dimengerti oleh audiens. 

  • Respon apa yang anda harapkan dari audiens

Pertanyaan ini merupakan tujuan dari cerita yang anda buat, tentang bagaimana anda ingin audiens merasakan brand anda. Dengan melihat dari sudut pandang audiens, akan membantu proses kreatif anda dalam mengidentifikasi respon diharapkan.

  • Bentuk karakter anda sendiri

Karakter berperan penting bagi audiens untuk mengaitkan cerita yang disuguhkan dengan brand anda. Pikirkan bagaimana brand anda akan tampil, terkait cara kemunculannya, frekuensi tampil, dan proporsinya dalam gambar atau adegan cerita. Hal ini akan membangun karakter anda atau brand anda yang mudah diingat audiens. 

Perlu dicatat bahwa karakter yang anda bangun harus jujur menunjukkan diri anda atau brand anda yang sebenarnya, terutama sisi karakter yang berhubungan dengan audiens. 

Melakukan hal ini dapat dengan memberi penekanan pada karakteristik kepribadian brand anda yang paling kuat, kemudian menonjolkan kelebihan dan atau keunikan brand anda dibandingkan kompetitor. Hal ini akan menjadi kunci bagaimana brand anda akan terhubung dengan audiens secara tulus.

  • Tentukan setting dimana terjadinya cerita anda

Salah satu yang memperkuat hubungan antara audiens dan brand anda melalui konten storytelling video adalah setting cerita. Apakah setting tempat, dimensi, waktu, universe, dan sebagainya. Dan sama seperti karakter, sebaiknya setting yang anda pilih familiar dan relate dengan audiens yang anda tuju.

Kelima poin di atas adalah acuan dalam setiap langkah pembuatan narasi storytelling video. Jika anda memberi perhatian dan waktu yang lebih banyak dalam tahap ini, maka komponen kunci dari cerita yang akan anda buat akan cepat ditemukan.

Bentuk Tim Produksi atau Sewa Production House

Diperlukan tim produksi profesional yang paham bagaimana cara membuat branding storytelling video dengan benar dan baik. Pembuat film berpengalaman dapat melengkapi narasi cerita anda dan membuat perbedaan besar dalam hasil akhir storytelling video anda. 

Beberapa detail seperti pencahayaan, rasio aspek, colour grading, dan sebagainya adalah beberapa poin dari keahlian mereka yang dapat memberikan efek videografi penceritaan lebih baik. Bekerjasama dengan profesional akan memberikan konten storytelling video anda lebih memiliki kekuatan dan daya tarik bagi audiens.

Tim produksi video profesional memiliki gaya masing-masing dalam hasil dan cara kerjanya. Anda perlu memilih tim produksi atau Production House yang nyaman dan dapat dipercaya bekerja sama dengan anda, bahkan dapat bersama-sama dengan anda dari sejak proses kreatif. 

Anda juga dapat mempercayakan proses produksi pada mitra profesional anda, selagi anda harus berada di kantor anda dengan tetap dapat melakukan kontrol dengan perekaman video jarak jauh jika diperlukan.

Lihat Juga: Production House Jakarta yang berpengalaman dalam produksi dan brand communication

Shoot your Story Not Short your Story

Merekam gambar lebih banyak dari kebutuhan akan sangat membantu editor dalam pasca-produksi untuk dapat menceritakan narasi yang sudah anda buat dalam bahasa gambar.

Kadangkala ada yang mengatakan bahwa hal ini merupakan pemborosan dalam proses produksi. Namun sebenarnya lebih banyak pemborosan di hal-hal teknis lain, sehingga anda mengorbankan cerita sebagai inti utama pesan dari storytelling video anda. 

Editing itu Penting

Penting untuk menjaga alur narasi yang anda buat diawal saat memotong-motong (edit) hasil shooting menjadi suatu cerita yang akan anda suguhkan pada audiens. Dibutuhkan kreatifitas dan fleksibilitas anda karena video yang sudah direkam akan berubah saat memasuki proses editing.

Pastikan semua tahapan alur narasi yang dibutuhkan audiens sudah dimasukan, dan buatlah dalam waktu yang singkat. Meskipun penonton dapat menyaksikan dalam waktu yang lama, namun anda tidak sedang membuat sinteron atau film bioskop. Storytelling video yang anda buat adalah untuk kepentingan brand dan usaha anda. Batasi video anda pada 3 hingga 5 menit. 

Bernarasi dalam waktu singkat sangat efekttif untuk branding atau marketing sebuah bisnis, sebaliknya menjadi tantangan tersendiri bagi anda dan tim produksi untuk dapat menyajikan cerita dalam waktu singkat. 

Sebagai pembuat narasi atau cerita sering kita tidak rela apabila banyak adegan yang dibuang. Seluruh adegan tampak sama pentingnya, Itulah subjektifitas sebagai pembuat narasi/cerita. Akan tetapi jika berhasil menyajikan cerita dengan elemen narasi lengkap dan penting, berarti anda telah menghasilkan konten storytelling video yang berkualitas. 

Untuk mengatasi masalah subjektifitas pada tahap ini perlu anda pertimbangkan untuk mengajak editor video profesional bekerja sama agar dapat membantu kesulitan anda pada proses editing, sehingga anda tetap dapat melihat hasil storytelling video anda dengan objektif.

Promosi Sebelum Basi

Storytelling video yang sudah selesai diproduksi harus anda publikasikan mengikuti strategi pemasaran yang telah anda rancang bersama bisnis anda. Gunakan berbagai saluran untuk menampilkan konten video storytelling anda. 

Apakah di media sosial, iklan berbayar di Televisi, placement di Video Wall berlokasi strategis, pop-up dalam event-event offline maupun online dan sebagainya untuk menciptakan gaung tentang brand anda dan mengarahkan lebih sering dan lebih banyak audiens melihat storytelling video anda.

Lihat juga: Livestream Sebagai Alternatif Event Offline

Persiapkan strategi ini lebih dahulu sebelum memulai produksi video, sehingga saat storytelling video anda siap tayang, promosi yang dilakukan telah membangun traffic-nya. Bila video anda tidak memiliki traffic yang bagus, tidak banyak yang menonton, dan akhirnya konten narasi storytelling yang anda buat sudah tidak relevan lagi untuk dipromosikan atau basi.

Itulah hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat konten storytelling video untuk brand dan usaha anda. Itu saja??? Ada sedikit lagi, beberapa tips untuk anda yang mau memulai membuat branding video dengan konten storytelling

Pertama; Bercerita itu seni, tidak semua orang bisa cerita dengan lugas, anda perlu bekerja sama dengan pewawancara atau penulis profesional yang mampu mengajukan berbagai pertanyaan yang tepat dan mengikuti alur percakapan yang natural dengan anda. 

Jawaban atau hasil percakapan yang diperoleh akan dirangkai dan dikembangkan menjadi konten berkualitas yang mampu menginformasi, mengedukasi, menghibur, bahkan menginspirasi. 

Yang kedua; Ciptakan kesan yang mendalam dalam storytelling video anda sehingga akan melekat dalam benak audience dalam waktu yang lama. Keterikatan seperti ini akan diikuti dengan koneksi yang terbangun secara alami antara brand dan audiens anda, tanpa perlu anda menyuruh mereka.

Dan ketiga; Selama proses produksi video, dasarkan keputusan yang anda buat pada cerita atau narasi anda, agar video yang dihasilkan, jelas, kohesif, dan memiliki dampak yang signifikan pada audiens. Terakhir, buatlah storytelling video selanjutnya, karena kemampuan anda sebenarnya sudah berkembang untuk lebih efektif dan inovatif meraih hati audiens anda.